Bulan: Juli 2020

MENJAGA KEELOKAN AIR DI SANGHYANG HELEUT

Siapa yang diantara kamu adalah seorang pecinta alam? Jika iya, kamu harus dong menjaga lingkungan agar selalu tetap asri dan terawat bukan? Pada masa kini banyak tempat yang seharusnya eksotis dan bersih malah menjadi tempat yang “berbeda” dari awal. Diantaranya karena banyaknya sampah, banyaknya pendatang jadi banyak sesuatu yang seharusnya tidak terinjak menjadi terinjak, dan lain – lain. Seperti hal nya pada kawasan yang akan di bahas kali ini yakni Sanghyang Heleut.

Sanghyang Heuleut merupakan danau kecil dengan air berwarna biru kehijauan yang dikelilingi oleh bebatuan besar. Konon katanya, danau alami ini merupakan tempat mandinya para bidadari. Nama Sanghyang Heuleut sendiri jika diartikan memiliki makna tempat suci yang dikunjungi oleh bidadari yang memiliki waktu berbeda dengan manusia.

Lokasi Sanghyang Heleut memang tersembunyi, tetapi lokasi Sanghyang Heuleut secara menyeluruh terdapat di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Jika ingin datang kesana kita harus banyak mendaki agar bisa menemukan Sanghyang Heleut. Danau Sanghyang Heuleut memiliki kedalaman sekitar tiga meter. Jadi, sebelum kamu masuk ke dalam danau, pastikan kamu bisa berenang agar tidak tenggelam, atau setidaknya memakai pelampung.

Sanghyang Heuleut merupakan danau purba yang merupakan hasil letusan dari Gunung Api Purba yang bernama Gunung Sunda. Hal ini dapat dilihat dari bentuk danau yang dikelilingi oleh batu –  batu besar yang menjulang tinggi. Selain dikelilingi oleh bebatuan besar, terdapat satu aliran air terjun kecil yang merupakan aliran sungai Citarum purba. Aliran sungai Citarum purba inilah yang mengairi danau Sanghyang Heuleut ini. Disini kamu bisa berendam atau sekadar bermain air. Keasrian tempat wisata ini dihasilkan dari perpaduan antara pohon yang rindang, tebing yang kokoh dan air yang jernih.

Tetapi, fasilitas di Sanghyang Heuleut masih sangat minim. Belum ada toilet atau mushala yang di sediakan. Hanya ada warung kecil yang menjajakan makanan dan minuman.Untuk dapat menemukan surga tersembunyi ini, kamu perlu mengikuti rute perjalanan ke PLTA Saguling. Karena, tempat ini jaraknya tidak terlalu jauh dari PLTA Saguling yang berada di Kecamatan Rajamandala. Tepatnya sekitar 5 Km dari gapura PLTA Saguling. Mengingat jauhnya jarak ke lokasi perbelanjaan terdekat, bagi kalian bettor lovers sebaiknya membeli pulsa terlebih dahulu supaya apabila nanti ingin mengakses situs judi bola di tempat tujuan, kita tidak panik karena kehabisan paket data dan bisa melangsungkan kegiatan bertaruh seperti biasanya.

Jika kamu belum tahu dimana PLTA Saguling, dari arah Bandung anda harus masuk terlebih dahulu ke Kecamatan Rajamandala. Sesampainya di Rajamandala anda akan menemukan pertigaan dan gapura bertuliskan PLTA Saguling. Masuklah lewat gapura tersebut, dan Sanghyang Heuleut sudah menanti anda untuk ditapaki. Sekedar mengingatkan, untuk anda yang ingin berkunjung ke Sanghyang Heuleut, sebaiknya mengenakan sandal gunung atau sepatu yang tidak licin. Karena akan ada banyak bebatuan yang anda injak sepanjang jalan menuju lokasi danau Sanghyang Heuleut. Disini, kamu akan menemukan pepohonan dan rerumputan hijau yang membuat mata kamu segar dan serasa di manjakan. Bebatuannya yang tinggi itu bahkan kerap digunakan sebagai tempat para pengunjung untuk meloncat indah menuju danau purba tersebut.

Di sekitar Sanghyang Heuleut terdapat Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Dua tempat wisata tersebut juga memiliki cerita dan keindahan misterius yang layak untuk dikunjungi. Sejauh ini, Danau Sanghyang Heuluet masih belum dikelola secara resmi oleh pemerintah. Karenanya akses menuju tempat ini pun bisa dibilang masih sangat terbatas. Tangga, tempat parkir, dan jembatan yang ada di kawasan Danau Sanghyang Heuleut kabarnya disediakan oleh warga setempat.

Tetapi, lain daripada cerita yang di ceritakan diatas, sekarang air danau di Sanghyang  Heleut berubah menjadi keruh, bukan karena danya campuran air hujan, tetapi karena para pengunjung yang datang ada yang tidak menjaga ke elokan alami nya. Sehingga lokasi ini terlihat berbeda dari pada yang ada di foto. Alangkah baiknya, kemana pun kita, harus lah kita menjaga tempat tersebut. Terutama alam. Karena ada peribahsa berkata jika kamu menjaga alam, alam pun akan menjaga kamu.

RANU KUMBOLO, SURGA AIR PARA DEWI

 

Pernah dengar  Ranu Kumbolo kan? Atau siapa yang tidak tahu Gunung Semeru di Jawa?

Ranu Kumbolo adalah sebuah danau yang terletak di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Indonesia. Tepatnya di antara kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dan lebih tepatnya Ranu Kumbolo terletak di antara Ranu Pani dan Gn. Semeru. Secara historis geologis, Ranu Kumbolo terbentuk dari massive kawah G. Jambangan.

 Konon, Ranu Kumbolo adalah danau tempat pemandian para dewi-dewi, maka tempatnya disakralkan dan tidak bisa sembarang orang untuk mengambil air danau nya meskipun hanya sedikit.

Untuk kamu seorang pecinta alam pasti tau dong apa yang akan kalian tuju pada saat akan ke lokasi tempat kamu akan travelling? Kamu bisa datang ke Ranu Kumbolo, karena disini kamu bisa melihat keindahan alam yang benar-benar nyata . terlebih kamu bisa melihat gunung Semeru jauh lebih dekat.

Perjalanan menuju Ranu Kumbolo bukan sebuah perjalanan yang mudah,karena kamu akan  membutuhkan kekuatan fisik yang prima dan perbekalan yang cukup. Untuk kamu yang akan datang kesini, kamu harus latihan fisik terlebih dahulu secara maksimal untuk beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelum keberangkatan. Bahkan jika diperlukan, akan lebih bijak seandainya kalian mengumpulkan modal terlebih dahulu dengan berinvestasi di situs sbobet resmi dan terpercaya https://sbobet.capital/ supaya nanti tidak kekurangan uang di lokasi tujuan.

Jalur alternatif jalur pendakian menuju Ranu Kumbolo itu melalui Watu Rejeng dan Bukit Ayek-ayek. Jalur Watu Rejeng jauh lebih mudah ditempuh namun membutuhkan waktu yang lebih lama. Sedangkan melalui jalur Bukit Ayek-ayek, perjalanan jauh lebih cepat tetapi jalannya curam dan cukup berbahaya bagi pengunjung dan pendaki pemula.

Setelah Sampai

Sesampainya di Ranu Kumbolo, kamu bisa mendirikan tenda. Jika beruntung pada  saat malam hari, kamu bisa melihat gugusan bintang dalam galaksi bima sakti. Dan saat matahari mulai terbit atau sunrise keesokan harinya, kamu bisa melihat keindahan matahari terbit di balik dua bukit hijau yang dipadukan dengan beningnya air danau Ranu Kumbolo.

Di Ranu Kumbolo, terdapat ebberapa peraturan yang harus kamu ikuti demi terciptanya kenyamanan dan keamanan saat kamu berdiam atau bermalam disini lho, simak yuk peraturannya :

Yang pertama, air di danau Ranu Kumbolo ini bersih sekali dan begitu jernih, maka dari itu kamu bisa langsung meminum. Tetapi disini,kamu tidak di perbolehkan mandi ya, buang air besar atau kecil dan berenang di danau ini.

Yang kedua, pada malam hari udara di Ranu Kumbolo bisa mencapai minus 5 derajat Celcius, maka dari itu kamu wajib membawa pakaian tebal atau pakaian yang sekiranya bisa menghangatkan kamu supaya tidak kedinginan atau hipotermia ya

Yang ketiga kamu harus membawakantong plastik sendiri untuk tempat sampah. Jangan buang sampah sembarangan dan jangan meninggalkan sampah di lingkungan ini.

Yang terakhir kamu harusbisa menghormati alam dan segala sesuatu disekitarnya, karna peribahasa mengatakan jika kamu dapat menjaga alam, maka alam akan menjaga kamu.

Ketinggian

Ketinggian Ranu Kumbolo adalah 2400 m atau (7900 ft) di atas permukaan laut, dengan luas sekitar 14 Ha. Ranu Kumbolo merupakan sumber air yang yang sangat luas dan melimpah.

Ranu Kumbolo selalu bisa merayu siapapun dengan keindahannyayang murni dan menyejukan, hingga semua lelah di perjalanan pun terbayar sudah dengan keindahannya.

Di danau Ranu Kumbolo, kamu akan melihat danau alami yang diapit dua bukit cantik serta dikelilingi pepohonan dan hamparan padang rumput. Ditambah lagi air nya yang biru dan dingin pun akan membuatmu tak bisa menahan hasrat untuk merasakan kesegaran yang membuat kamu susah untuk move on!

Tidak jauh dari Danau Ranu Kumbolo, kamu akan menemukan sebuah tanjakan yang berbentuk seperti hati. Tanjakan itu biasa disebut Tanjakan Cinta. Nah, dari situlah kamu dapat melihat sisi lain kecantikan si Ranu Kumbolo yang akan membuamu jatuh cinta dan selalu berbunga-bunga. Tapi, konon katanya jika kamu mendaki tanjakan cinta, kamu tidak boleh melihat ke belakang pada saat kamu di tengah jalan atau pada saat sampai pada puncak, karena akan mengakibatkan gagal nya harapan kamu untuk berjodoh dengan si doi hihihi!

Jika kamu bertujuan selain berkunjung ke Ranu Kumbolo dan kamu ingin melanjutkan perjalanan untuk mendaki Semeru,kamu bisa langsung melanjutkan perjalanan kamu.

Tapi ingat,kondisi alam selalu menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam mendaki gunung.